CSR

Yayasan Kirit & Project Opportunity

“ Anak-anak memiliki hak untuk belajar. Kita semua bertanggung jawab untuk menyediakan pendidikan tersebut. Mereka adalah masa depan kita. Kita tidak boleh kehilangan masa depan kita.” Barry S Gassert, 2009

Project Opportunity (projek utama YAYASAN KIRIT), merupakan visi dari Barry Gassert, seorang warga negara Amerika Serikat, untuk masuk ke dalam lingkungan Jakarta dan menyediakan pengajaran bahasa Inggris bagi setiap orang yang memiliki keinginan untuk belajar, dari usia TK hingga Dewasa. Tujuannya adalah memberikan kesempatan setiap orang yang tertarik untuk belajar bahasa Inggris gratis dengan didampingi pengajar yang berpengalaman dan terlatih; baik pengajar lokal maupun penutur asli Bahasa Inggris.

Pada 2 Februari 2009 Program Bahasa Inggris Project Opportunity – Cipete Utara dimulai dengan 85 murid dan dalam periode tiga bulan telah berkembang menjadi 450 murid, 30 kelas, dari usia TK hingga dewasa. Ditambah lagi daftar tunggu siswa sebanyak 300 orang.

Program ini telah berkembang melampaui kemampuan finansial pendirinya dan sayangnya harus menyusut menjadi hanya 30 murid; kelas 1st, 2nd  & 3rd  sekolah dasar yang aktif setiap hari minggu pagi. Oleh karena itu Donasi untuk kegiatan ini sangatlah dibutuhkan!

Siswa yang mulai dari tingkat pemula dengan berjalannya program dapat mencapai tingkat mahir. Fokus dari program ini adalah membangun kepercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris sambil meningkatkan keahlian mendengar, membaca, dan menulis. Materi yang digunakan adalah buku-buku terbitan Pearson-Longman’s seperti Super Tots, Super Kids, Side by Side dan seri New Opportunities dari Pearson and Longman yang juga digunakan oleh SIB School of Language.

Untuk informasi lebih detail mengenai kategori kelas atau jika Anda memiliki ketertarikan untuk menjadi sukarelawan, sponsor atau berdonasi, silakan hubungi kami. 

Dengan donasi dan sponsor projek ini Project Opportunity dapat sekali lagi menyediakan program belajar bahasa Inggris gratis bagi ribuan anak dan orang dewasa yang tidak memiliki kesempatan melaksanakan program tersebut di lingkungannya.